Tuesday, September 20

Contemporary Art and Contemporary Art's Museums around the World



 
Menyinggung soal Seni, mungkin kalian yang sudah lama berkecimpung di dunia seni tahu hal satu ini. Ya, Contemporary Arts atau Seni Kontemporer. Definisi dari Seni kontemporer itu sendiri sebetulnya sangat sederhana, diambil dari arti harfiah “kontemporer” itu sendiri yang berarti “semasa”, seni kontemporer itu sebagai seni yang telah dan terus akan dibuat sepanjang masa hidup kita. Dengan kata lain, seni kontemporer adalah seni yang sebenarnya sedang dan akan terus berkembang.

Darimanakah datangnya istilah “Contemporary Arts” itu?

Sejarah dari seni kontemporer itu sendiri datang dari habisnya masa “modern arts”, sekitar tahun 1960 sampai 1970’an dimana Perang Dunia II sedang berlangsung. Modern Arts, walaupun dikatakan sebagai seni modern, telah berlangsung sejak 1860’an sampai 1970’an. Vincent van Gogh, Paul Cézanne, Paul Gauguin, Georges Seurat, dan Henry de Toulouse Lautrec dikatakan sebagai ikon-ikon dari periode Modern Art.

Sejauh ini sejarah seni kontemporer mencatat bahwa ada lebih dari 20 aliran atau gaya seni, diantaranya:

Visual Arts Movements - 1970s-Present

1970
Post-Modernism - 1970s-mid 1980s
Ugly Realism - 1970s
Feminist Art - 1970s-Present
Yunnan School - late 1970s-Present
Neo-Conceptualism - late 1970s-Present
Neo-Expressionism - late 1970s-1980s
Bad Painting - late 1970s-early 1980s
Demoscene - late 1970s-Present
New Image Painting - late 1970s-Present
Nuovi Nuovi - late 1970s-Present
Mühlheimer Liberty - 1979-1984
Transavantgarde - 1979-Present

1980

Free Figuration (Figuration Libre) - early 1980s-Present
Neue Wilde - early 1980s-Present
Neo-Geo - mid-1980s
Multiculturalism - 1980s-Present
Graffiti Movement - 1980s-Present
BritArt / Young British Artists ("yBa") - 1988-Present
Neo-Pop - late 1980s-Present

1990

Net Art - early 1990s-Present
Massurrealism - early 1990s-Present
Artefactoria - 1990/91-Present
Toyism - 1992-Present
Lowbrow - ca. 1994-Present
New Leipzig School - mid-1990s-Present
Tiki Art - 1996-Present
Bitterism - 1998-Present
Stuckism - 1999-Present

2000

Thinkism - September 12, 2001-Present
Funism - ca. 2002-Present




Seiring dengan perkembangannya, seni kontemporer visual telah menghasilkan lebih dari 20 aliran berbeda, dan seiring dengan semakin banyaknya aliran di dalam seni kontemporer visual, maka semakin banyak pula museum seni kontemporer di dunia. Sampai saat ini, terhitung lebih dari 70 museum seni kontemporer ternama yang tersebar di seluruh dunia.
 Beberapa diantaranya adalah:











Bagaimanakah perkembangan museum seni kontemporer di Indonesia? 

Museum Barli adalah museum yang terletak di Bandung, Indonesia. Dilansir dari http://bandungtourism.com, Museum Barli ddidirikan atas dasar pemikiran untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat akan pentingnya apresiasi seni, sejalan dengan perkembangan seni yang maju pesat, serta hendak menyediakan tempat/ruang untuk menampilkan karya dari para seniman agar dapat dinikmati oleh umum. Museum ini diresmikan oleh Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi (MENPARPOSTEL) pada tanggal 26 Oktober 1992. Pembangunan Museum Barli—sebenarnya berdasarkan gagasan Barli Sasmitawinata yang terpendam sejak puluhan tahun lalu. Maka dengan tanpa mengenal batas dan perannya dalam mewujudkan cita-cita, ikut pula seluruh keluarganya dalam upaya mendukung berdirinya museum ini. Dengan dibantu pula oleh Charles Ali—arsitek muda Bandung, maka terwujudlah gagasan itu.

Berdirinya Museum Barli juga memperlihatkan perkembangan gaya seni lukis seorang Barli, sebagai anggota “Kelompok Lima Bandung” (bersama Affandi, Hendra Gunawan, Wahdi, dan Sudarso) dari masa ke masa, mulai dari aliran realisme, dari masa awal langkah Barli sebagai pelukis, impersionisme dan ekspresionisme.

Museum yang berperan sebagai sarana apreasi ini mengumpulkan banyak karya seni rupa pilihan dengan nilai-nilai estetik yang patut menjadi tonggak sejarah perjalanan seni rupa Bandung. Dalam perkembangannya, museum ini telah banyak pula memberi andil besar serta meningkatkan rasa cinta tanah air dan perkembangan seni budaya. Aneka ragam kegiatan yang diselenggarakan dalam ruang-ruang khusus, seperti: pameran karya seni rupa (dalam ruang pameran), penjualan karya pameran, diskusi, saresehan kesenirupaan dengan tema-tema beragam: sosial, budaya, ekonomi, dan IPTEK (ruang diskusi), penjualan kriya, souvenir, merchandise galeri, workshop dan pelatihan studio keramik dan lukis (ruang pelatihan), penerbitan berita-berita acara dan pendokumentasian.


 Dor!!!
Jadi bagaimana? Ulasan saya hari ini tentang Contemporary Art and Contemporary Art's Museums around the World cukup membuat kalian puas kah? Setidaknya ilmu seni khususnya seni kontemporer sudah sedikit demi sedikit bisa kalian kenali, bagi yang sudah kenal, bisa kalian perdalam.

Untuk bahan pemikiran, bahan galau-galauan kita, daripada galau tentang cinta yang sejatinya tidak bisa membuat kamu produktif, apa salahnya dengan memulai untuk membuat satu karya seni? Mulailah sekarang. You are too priceless to rot. Go go Indonesian Youth!

"In the Name of Absolute Freedom, I Write."

References:
  1. Definition of Modern Art
  2. Outline of Art History - Contemporary Art
  3. List of Contemporary Art Museums
  4. Barli's Museum Review
  5. MASS MoCA
  6. MoCA

No comments:

Post a Comment