Tuesday, March 30

Tentang Feryadi Hartikto

Tentang Feryadi Hartikto

            Sahabat, ngga , ngga , sodara . ya pengibaratannya dia tuh kayak gitu . sodara saya .
Gimana ngga coba , dia tuh udah kayak bapak dan kakak saya sendiri . semua hal tentang saya , dari yang paling bagus (kayaknya sih gga ada ya) sampai yang paling parah-u , parah-mat , parah-bot , parah-sit , dia tau smua . bagi siapapun yang mau tau tentang saya , mulai dari kebiasaan , kesukaan , hal yang dibenci , tanya dia aja . dia pasti tau . hahaha ..
            Saya masih inget pas pertama kali ketemu dia . saya pikir dia aa-aa yang umurnya 23-27an taun lah , abis waktu itu dia rapi banget . kayak mau kondangan . haha .. dia awalnya pendiem , jarang ngomong . jaraaangg banget ngomong . terus anaknya sopan , banget banget banget !
            At first, I thought that I couldn’t deal with someone like him , yang ngomong seperlunya , banyak senyum , nyopan nyantun kayak gitu . tapi ternyata , setelah lama kenal , saya sering cerita tentang diri saya , dan dia juga mulai terbuka tentang dirinya . surprise lho , karena dia ternyata oces juga . hahaha .. saya jadi tau kebiasaannya , sifatnya , siapa yang dia suka , dia lagi kesel sama siapa , dsb . pokoknya saya tau semua . :D
            Yang paling bikin saya terharu adalah waktu dia nengok saya waktu sakit . dan itu gga sekali , tapi beberapa kali . dia juga yang sampe sekarang paling rajin buat ngingetin saya makan , dia yang paling rajin bilang “jangan begadang lu goi..” , dan dia yang paling rajin nyuruh saya cepet pulang kalo malem-malem masih di luar .
            Bagi saya , punya sahabat seperti dia lebih dari cukup daripada punya seorang pacar yang hobinya bingung sama kehidupan diri dia sendiri . kami jadi saling berbagi , kami saling merasakan satu sama lain kalo kita sama-sama butuh temen bersandar . antara ya dan tidak , saya merasa kalau suatu saat saya pisah sama dia , saya bakal bener-bener ngerasa kesepian .
            Oia, dia tuh orangnya tulus . gga pernah minta balesan apapun . tapi , dia juga jujur tentang saya . kalau dia gga suka saya melakukan sesuatu hal yg dia anggep gga pantes , dia suka langsung protes . but beneath all , dia hobi banget memotivasi saya untuk lebih maju . dia juga cowok pertama (selain keluarga dan pacar) yang saya biarin tangannya ngusap-ngusap kepala saya waktu saya nangis . dia juga yang suka mijitin punggung , tangan , dan kaki saya kalau saya lagi capek . padahal , dia sendiri juga capek . :D
            Kalau kamu berpikir hubungan antara saya dan dia itu lebih dari seorang sahabat, mungkin kiblatnya menuju saudara , bukan pacar . saya sayang dia sebagai kakak yang selalu ada ketika saya butuh , kakak yang saya gga rela kalau dia pergi . :)
            Dia seneng banget dengerin Jason mraz kalo datang ke kosan . dia juga suka nyuruh saya nyanyiin Butterfly-nya Jason mraz , alasannya ,, saya juga gga tau kenapa . yang pasti soal suara , saya fals banget . hahaha .. dia juga jadi kebawa-bawa seneng nonton drama jepang sama korea gara-gara saya . hahaha .. biarin lah yang penting bukan nonton bollywood . :P
            Saya pernah 3 kali nangis di depan dia . kalo ketawa , mungkin sering banget ya . gga keitung lah . saya juga tau perasaan dia kayak gimana . tentang rasa sayangnya sama satu orang cewek , tapi tu cewek kebangetan .. :|
            And then , dialah orang yang nerima saya apa adanya . dia suka protes kalau saya terlalu wangi atau pakaian saya terlalu aneh (buat dia). Saya cuma ketawa aja . atau saya yang suka refleks kalo liat cowok cakep dijalan . dia suka protes juga . hahaha ..
mudah-mudahan sahabat-sahabat tulus yang menyayangi saya dan menerima saya apa adanya takkan pernah lepas dari jangkauan saya . saya senang memiliki mereka , dan mudah-mudahan mereka juga senang bersama saya .
mudah-mudahan , buat semuanya . kita masih bisa terus sobatan ya ta ..
makasih buat slama ni . :)

Wednesday, March 24

Tentang Arnandya K. Gieva

akhir-akhir ini saya dekat sedekat-dekatnya sama seseorang , anaknya lumayan kalem *dari mongol!* ngga , ngga , dia gga kalem . dia anaknya rame banget , kalo disama-samain mah kita tuh banyak samanya . maka dari itu , sedikit banyak saya pengen cerita juga tentang dia karena dia sudah berbaik hati bikin notes tentang saya (maap bukan ge-er) tapi da nyatanya kayak gitu.

baiklah, di kesempatan yang berbahagia ini, mari kita panjatkan bismillah dulu, mudah-mudahan gga ada satupun kata-kata saya yang bisa menyakitinya.


usut punya usut, dia punya nama keren sekali . yaa untuk saat ini marilah kita sebut dia "mawar" (heeuh da korban pemerkaosan) . tidak, lebih baik jangan mawar , tapi dahlia . ahhh sarua keneh . yasudah , kita sebut saja namanya Gieva. =_=a


dia itu adik kelas saya waktu SMA (actually, saya juga gga nyadar kalo dia adik kelas saya) betapa tidak, saya kan waktu SMA-nya gga gahol gitu , susah punya temen , apalagi pacar . ahahaha .. ya ternyata dia tuh adik kelas saya , saya kelas 3 doi baru kelas 1 . berondong punya lah pokoknya .


dan waktu pun bergulir , kita sama sekali gga saling kenal , sampe pada suatu pagi yang cerah , saya diajak ibu saya (kebetulan wali kelas dia) buat ke Dufan. waktu itu kalo ga salah saya semester 2 kuliah (gatau 3, gatau 4, gatau 5). didufan pun walo ketemu , antri bareng2 selama ampir satu jam , teteup gga kenal . (bloon iya)


pada akhirnya kami pun dipertemukan di sebuah situs jejaring internasional yang sangat digandrungi masyarakat dunia mulai dari orok sampe aki-aki bau tanah yaitu: FACEBOOK. beberapa bulan ke belakang saya mulai dekat sama si doi karena apa ya? saya juga lupa. tapi yang pasti , saya senang ngobrol ma doi cz dia asyik diajak ngobrol . kita tuh kayak ada kabelnya . nyambung aja gitu . rek diajak ngobrol kamana weh kiblatna ge nyambung . ahahahaha ..


sampai saat ini, saya seneng cerita-cerita tentang masalah saya, dari masalah kuliah , keluarga , cinta , orang yang saat ini saya suka , dia tau semua . saya nyaman sungguh kalo cerita sama dia . dia insya allah bisa saya percaya 10000% , karena saya juga pengen dia percaya saya. dia juga open minded , fresh (maksudnya dia punya ide-ide segar), trus otaknya kayaknya sangat encer , beda jauh sama saya . :D dia juga bisa mengkritik , memberi saran , dan masukan yang cocok sama kuping saya .


dia punya hobi maen game , dan sepertinya kebangetan ni hobinya . haha .. selain itu , dia pendengar yang baik , sering banget dapet semprotan dari saya tapi ga pernah protes . dia bisa memposisikan dirinya sebagai lelaki yang bisa ngejaga perasaan wanita . *tsaaah*


dan sampai detik ini , saya dan dia masih berhubungan baik , semoga untuk hari ini dan selanjutnya , saya bisa lebih dekat dengannya , teman serta sahabat baru namun gregetnya luar biasa. kalo di komik-komik mah seperti ada benang merahnya gitu di kelingking kita teh . hahaha ..


semoga , semoga persahabatan yang baru kami jalin ini ngga sampai sini aja , ngga pupus ditelan waktu , ngga hancur karena masalah , dan akan selalu indah sampai nanti .. :)


oke deh ,, mungkin ini cuma sebatas mencapruk , tapi beneran saya jadi kepikiran kalo sahabat saya itu bejibun , kenapa gga saya bahas satu-satu ya disini . dan kamu , hey Arnandya K. Gieva, kamulah the lucky number one yang saya bahas disini .


and lastly, saya harap nanti tanggal 7 akan menjadi tanggal dimana kita bener-bener ketemu , sekarang mah bener-bener saling kenal yang udah pada tau "jeroan" masing-masing. haha .. ayo datang ke Bandung dan mari kita menjelajah Bandung selama 3 hari tanpa henti . olab-olab deh . :P



A Tribute to Arnandya K. Gieva


P.S:
thanks for your last note about me, i can't give you a better, but maybe this comes from deep inside my heart


Thursday, March 18

Confession I : Good Morning Revival

 
You’re tired, tired of running
You’re tired, tired of listening
You’re tired, tired of hurting
Today we could revive
………………………………………………………………
(Good Charlotte, Good Morning Revival)

As the days grew more crucial branches, I still keep the smallest part, the essential one, faith. In my life, all seems keep moving, all in a dynamic range. Once I saw it scrolled in and out, once ran and ran. If you believe to what I said, then in a human ‘theory’, let’s say that I am tired, so tired of all this.

My feet stand still, they grip forcefully this ground. I don’t say that I am tired of my life; you know I won’t give up. Giving up is not inside my head, indeed! To be more honest, I keep running for nothing. I don’t have any expectation to what extent I should fight. You know, I keep running, I keep listening, I keep hurting myself. I do anything to find out what exactly I wish to find.

The very best damn thing is I could learn some fresh-and-brand new lesson everyday. I learned from this girl, that guy, and everyone. A best friend of mine said that I am one step further than others, so problems may always right in your back. He said that my life will become meaningless if I can’t face it. Like a puzzle, God has made human beautiful pictures, but He scattered it. He wants to know how much we understand and figure out our projection of life. Yes, all ours. What we should do is to find every pieces of it, ally it to be one complete picture.

Obviously, my picture is still vague. I don’t know what I will do and what I will be. As I said, I just run and fight. But for what? I still don’t get it. Some says that I have to be a best damn teacher; others say that I worked pretty well on writing. Gosh, if I could have a chance to raise my hand up, and say, “Objection!” I want to be an artist. In this word, I put my dream, try to live on it. I want to be a musician. As if I could be like whomever famous people, I want to take my part too. I love music from the very first I knew it, but I have never had a chance to play anything, except guitar.

While I leaning on my bed and recalling all of this, I intensely believe that I haven’t decided anything yet. Become a teacher, or blogger, or scriptwriter, or even artist, all fused inside my head and I, just feeling worried of myself. Maybe I shouldn’t run for nothing and keep on the track. That sounds relieving and yet interesting. God will show me the way to what I should be someday. Maybe not tomorrow, nor the day after tomorrow. But in my journey, I believe that God will always accompany me. And if I become nothing until I die, it means that I fail to become a human. Geez, sounds bad. Really bad.

Folks! What a very bright morning today. The sky is so clear and I feel so fresh in inhaling the air. Sunrise is breaking through my window, and the road is already jammed. I think this is only our private conversation, actually this is the second-day I don’t sleep at night. See, I hurt myself so much. LOL.

Maybe you don’t know this, but I’d like to tell you something that quite important. Inspiration doesn’t come at night, yet at noon. It’s all in the morning. Believe me, you’ll understand it. Me too, I feel like it too. Every morning you’ll get revival, every morning you’ll get miracle.

Wednesday, March 3

The Special Gift

Close your eyes, feel that you are the only one in this world. Whistling and murmuring, pretending that you are on your own, despite you are in the crowded. Extend your arms, raise your chin, feel this harmony. It is all yours, your life....

Mari kita bicara cinta. Jika kau merasa cinta adalah sebuah chemical reaction antara dirimu dan seseorang atau sesuatu, maka mari kita tinggalkan dahulu teori dangkal itu. Cinta lebih dari segalanya. Cinta bukan hanya kegiatan menyatakan, memiliki, dan menjaga. Cinta juga –worst— bukan kegiatan –desire sharing— atau membagi nafsu. Cinta itu bukan ciuman hangat, bukan pelukan mesra, bukan pula je t’aime. Cinta, tanpa kau ketahui, lebih dari segalanya.

Little bit out of this, aku merasakan bahwa saat ini, aku sedang mencintai kesendirian. Dari dulu, aku selalu merasa bahwa di dalam keheningan, kesendirian, dan kebisuan, ada sesuatu yang menarik diriku untuk berada terus didalamnya. Aku menyebutnya “The holy tranquility”. Terlepas dari yang pernah kukatakan, aku adalah seorang autis sejati, yang sedikit sekali memaparkan apa yang sedang kupikirkan, dan apa yang ingin kulakukan. Semuanya tertata rapi di dalam otakku. Sampai pada saatnya nanti, jika itu saat yang tepat, aku takkan pernah membiarkan seorangpun menjamahnya. Aku takkan membiarkan seorangpun berani membaca apa yang sedang kupikirkan, walaupun kadang hal itu tak begitu penting. Ya, aku memang seperti itu.


The Involution

Don't worry about a thing
cause every little thing is gonna be alright
don't worry about a thing
every little thing is gonna be alright

Rise up this morning
smiled with the rising sun
three little birds
pitch by my door step
singing sweet songs
of melodies pure and true
saying, this is my message to you:


don't worry about a thing
cause every little thing is gonna be alright
don't worry about a thing
every little thing is gonna be alright...


jangan pernah menganggap semuanya baik-baik saja hanya karena kamu melihatnya selalu tersenyum dan terlihat bahagia. Jangan pernah melihatnya seakan ia seperti batu, kokoh tanpa cela. Karena ia juga manusia, yang bahkan ia sendiri tak pernah sanggup mengatasinya hanya dengan kekuatan yang ia punya.

The Depression

Inilah hasil dari kegundahanku selama enam bulan terakhir, serentetan Huruf di depan mata yang sudah pasti adalah nyata, sedikit mengejutkanku, namun banyak menampar keras hatiku. Kawan, inilah yang dinamakan penyesalan.

Ritme jantungku semakin cepat. Tak terasa jemariku mengepal kuat, bergetar tak henti, serta berkeringat. Aku kaget. Huruf-huruf B can C begitu nyata di depan mataku, bulatan-bulatan hasil pensil 2B yang diisi oleh dosen-dosen tercintaku sangatlah pekat. Inilah hasilnya, hasil dari ketidakjelasan diriku selama 6 bulan terakhir. Ketidakjelasan antara pikiran, perasaan, ego, dan emosi. Ketidakseimbangan bagaimana aku harus berpikir, bekerja keras, dan berjuang untuk mendapatkan yang terbaik.

Aku tak bisa menyalahkan siapa-siapa, walau sebenarnya hatiku terluka sangat dalam. Aku merasa dunia kini berbalik menertawakanku, seraya mencemoohku:
Lihat! Apa yang kau perbuat selama ini? Hanya menangis, menangis, dan menangis! Betapa bodohnya kau! Lihat! Tamparan terbaik untukmu, hasil dari kebodohanmu!!

Tuhan, inilah keajaiban-Mu. Kado spesial untukku di awal tahun 2010. Aku yang selama ini terus merasa tertindas, terpuruk, dan bahkan tak mau hidup, telah Engkau sadarkan betapa berartinya hidupku.
Sekali lagi, aku tak bisa menyalahkan siapa-siapa. Bahkan ‘dia’, Dia yang telah sukses memasukkanku ke dalam jurang nestapa, menginjak-injak harga diriku dan tega mengambil kepercayaanku padanya. Aku tak bisa menyalahkannya, karena seburuk apapun yang ia lakukan padaku, sekeras apapun dampaknya terhadapku, tetap aku sendiri yang enggan untuk bangkit. Aku enggan untuk hidup dan berdiri lagi, menatap masa depan lagi, merajut mimpi-mimpi lagi.