Friday, October 28

Sun Burnt

Actually, I can't play with colors. You see that this blog headline also show you that I can't. I am as monochrome as what it stated. :P

Then last night, when my young sister asked me to draw her a cartoon, I tried to make a paint work. After drew Doraemon for her, I drew this:

"Sun Burnt"


Truly, I can't even make a color gradation. So, here it is. My sister said that this picture was so abstract, although I said it was realism. Hahaha.. But who cares? I don't even know what this picture was about. But I named it "Sun Burnt".

I am getting interested by playing with ink and canvas, so maybe later time, on my free time, I'll explore more. :D


x.o.x.o

Wednesday, October 26

Confession

I'll be seeing you in all the old, familiar places.
That this heart of mine embraces all day through.
In that small cafe, the park across the way,
the children's carousel, the chestnut tree, the wishing well.

I'll be seeing you in every lovely summer days,
in everything that's light and gray..
I'll always think of you that way.
I'll find you in the morning sun and when the night is new,
I'll be looking at the moon but I'll be seeing you.

Frank Sinatra, "I'll Be Seeing You" (The Notebook Soundtrack)


Lately I find myself gazing at stars, hearing guitars like someone in love...
Sometimes the things I do astound me. Mostly whenever you're around me.
Lately I see to walk as though I had wings, bump into things like someone in love...
Each time I look at you, I'm limp as a glove, and feeling like someone in love.

Bjork, "Like Someone in Love" (Frank Sinatra Cover)

Stellar...

Mungkin kalian bertanya-tanya (mungkin juga enggak) tentang arti Stellar. Ya, saya menggunakan 'Stellar' sebagai alias sejak beberapa tahun ke belakang. Bukan karena saya tidak bangga dengan nama sendiri, namun Stellar terbilang lebih mewakili 'sisi lain' dari diri saya. Kenapa? Mungkin kalian bisa menerka-nerka atau malah bisa menarik kesimpulannya berkat penjelasan alasan saya menggunakan 'Stellar' sebagai alias.



Tuesday, October 25

One Step Closer to "Absolute Freedom"

"... And if you feel that you can't go on... And your will's sinking on... Just believe and you can't go wrong. In the light you will find the road. You'll find the road."
Led Zeppelin, In The Light

Hari ini mungkin bisa jadi hari yang paling membahagiakan di dalam hidup saya..Setelah kelahiran si bungsu Rifnida serta sidang skripsi, tentunya. Tapi esensi kebahagiaan saya hari ini cenderung agak individualis, karena saya merasa sangat senang atas pencapaian serta usaha saya selama ini. 


Monday, October 24

Wanna See A Living Dead?

RAAAAWWWWWRRRR~

No. That's inappropriate sounding for a living dead.

Hello, readers ~ or someone who just trapped in here. Here I go again, as usual, going mad, acting suck. Anyway, I had a private conference with my two besties (@reniindria & @caisyaah) tonight, sorry I mean in these three nights. We had the same theme every night: obscurity. -__-"

Tonight I turned my webcam and had webcam chat with Enoy. xD

I'd like to show you how mess myself. Regarding to how scary I am, so I won't post all of it. T____T



See? How I looked like Hulk in the camera. :|
I blamed my laptop and lighting for sure. :|

Friday, October 21

Room Bitter Room

Sometimes, having quality times with yourself is necessarily needed for your own good. In that time, you may explore yourself, being such inventor of anything. For me, doing something in my room is such a pleasure. 

I always make 1/4 of my day to be spend in my private room. I said private because all of my stuffs, I put in there. Psychologically, spending much time in my room is a boredom because I love doing outdoor activities. I love going to many places, talking to many people, spending one to two cups of coffee at the coffeeshop, or exchanging ideas with friends (actually, that's what I do in Bandung).

Then, in Sukabumi, what am I doing in my room?


Thursday, October 20

Tesla Coil (Wireless High-Voltage Electricity by Nikola Tesla)

Tesla Coil

Ah... Akhirnya tiba waktu yang dinanti-nanti (oleh saya sendiri), tentang pembahasan Tesla Coil. Saya pribadi perlu mempersiapkan banyak referensi tentang Tesla Coil ini, karena takut melakukan kesalahan sekecil apapun. Walapun begitu, saya pikir postingan blog saya kali ini tidak akan lepas dari kesalahan sekecil apapun. maka dari itu, bagi para pecinta sains apalagi Fisika, saya mohon maaf sebesar-besarnya. Disini saya hanya ingin membahas satu dari jutaan hal yang saya sukai. Jika ada masukan atau kritik, silakan kirimkan melalui e-mail ke: xstellarissax[at]gmail.com. Terima kasih!

Lalu, apa itu Tesla Coil? Siapa diantara kalian, para pembaca, yang menyukai film? Pernah nonton The Sorcerer's Apprentice? Nah! Kalau belum, kalian bisa lihat teaser-nya dibawah ini.


Beuh! Oke 'kan? And yes, people. What you see is not inside a fairytale. It does really exist!



Tuesday, October 18

Commander Spock (Star Trek Character)

Vulcan Greetings!

Kali ini saya mau membahas tentang salah satu karakter dalam film Sci-fi Star Trek. Kenapa saya bahas? Karena saya sangat suka karakter yang satu itu. Seperti perempuan kebanyakan, salah satu faktor ketertarikan terhadap lawan jenis adalah dari segi fisiknya. Tidak jauh berbeda, karena saya perempuan normal, sayapun merasa karakter yang satu itu unik dan extremely handsome!

Jadi, siapa dia?

Namanya SPOCK. (yes, he is.)

Nah, sebelum membahas Spock secara mendalam, ada baiknya kita buka dulu perkenalan mengenai Star Trek.

Pada awalnya, Star Trek adalah film seri televisi di Amerika pada Tahun 1960-an dan lalu berkembang menjadi film layar lebar, novel, serta permainan video. Serial ini berkisah tentang armada bintang bernama Starfleet sebagai perwakilan kehidupan manusia 200 tahun di masa depan yang tergabung dalam United Federation of Planets (gabungan spesies dari planet dan tata surya).

Jika dibahas secara mendalam dalam postingan blog kali ini, maka karakter Spock yang  ceritanya akan saya angkat menjadi kabur. Maka dari itu, lebih baik kita tunda dulu saja pembahasan mengenai film Star Trek ini.


Monday, October 17

Vivid Sign

Do you want to know a secret?
Do you want to know what's on my mind?

You never really had a doubt about why I always there, sit right next to you.

Do you know why I feel guilty?
Do you know why I see you differently?

You don't even see what's wrong with us.

Should I tell you the truth?
Should I give you signs?

As far I could remember, you're just denying.

All denials between us. 
The bulletproof jacket you always wear...

Just to make sure I can't infiltrate.

Do you understand that I don't even understand?
You used to be there when I needed you.
You used to be that 'someone' I trust,
to keep my...
stupidity.
Madness.
Secrets.
Fears.

Why don't you see?
hey...




X.O.X.O


Thursday, October 13

Pixlr-O-Matic Attack!

Setelah sekian lama melupakan hal yang satu ini, saya kembali menyukai photo editing. Sunting foto sederhana dengan fixed features semacam Photoscape atau Pixlr-o-matic. Nah, karena saya tidak punya kamera analog atau lomo, ataupun produk Apple apapun, maka Pixlr-o-matic terbilang 'wah' untuk saya.

Berikut hasil suntingan foto yang saya buat:


the photo was taken from here

the photo was taken from here

Nattasha Nauljam, taken from here

Bukan saya namanya kalau gak narsis. :p
Berikut, setelah di-ujicoba-kan pada beberapa foto saya, hasilnya memuaskan!



Gimana, keren 'kan? Kalau kalian mau download Pixlr-o-matic, klik aja link ini: pixlr-o-matic. Selamat mencoba! :)

Wednesday, October 5

Back to Childhood in 60 Minutes

Rabu, 5 Oktober 2011 tercatat sebagai hari ‘enteng’-nya saya. Bangun tidur, sekitar pukul 11 AM (eh buset bangunnya siang amat?) saya mendapatkan telepon dari nomor tak dikenal. To be honest, semenjak lulus kuliah, nomor-nomor tidak dikenal seringkali menyambangi nomor handphone saya. Pada awalnya saya merasa risih karena sempat mengira telepon itu berasal dari orang iseng, namun ternyata telepon itu berasal dari kantor-kantor yang secara random saya kirimi surat lamaran pekerjaan. Karenanya, saya selalu merasa senang.

Hari ini saya dapat telepon dari suatu perusahaan media di Jakarta, dan saya diundang untuk menjalankan psikotes pada hari Jumat. Tanpa pikir panjang, saya langsung mengiyakan. I always think that there’s only one chance in life, because the second chance is just like another chance for you to try. Inilah alasan kenapa di siang kopong begini saya tersenyum-senyum sendiri di dalam kamar.
Hari ini begitu panjang, tapi menyenangkan. Sebelum menutup hari, saya sempat mengajak sahabat saya yang juga teman sekelas saya ketika kuliah untuk pergi ke Pasar Malam di dekat kosan. Dengan agak memaksa, saya ajak Jul untuk menemani saya berkeliling di Pasar Malam saat itu juga. Saya memang orang yang agak pemaksa, namun saya senang jika sahabat-sahabat saya tahu apa yang harus dilakukan jika saya sedang memaksa: menurut. Maka, jadilah kami berdua berwisata malam ke Pasar Malam.


“Silent Yellow Ensemble” Polyester Embassy Concert (Review)



Tanggal 1 Oktober 2011 kemarin adalah konser tunggal Polyester Embassy, band indie asal Bandung yang pergerakannya baru dimulai lagi setelah mengalami vakum selama hampir 4 tahun. Dengan membawa tajuk “Silent Yellow Ensemble”, band ini mengenalkan album baru “Fake/Faker” pada para pecinta music post-rock yang memang sudah sangat lama menantikan gebrakan baru dari mereka.
Sebelumnya, album “Tragicomedy” sempat memberikan warna baru di ranah musik indie Bandung. Sebagai seorang post-rock listener, lagu-lagu mereka sudah begitu akrab di kuping saya. Hingga datang album “Fake/Faker” di awal tahun 2011, saya semakin mantap mengagumi musik Polyester Embassy.
Sebagai appresiator, saya menilai bahwa konser Polyester Embassy malam itu cukup ‘profesional’. Dilihat dari sisi ticketing, venue, entrance pass, hall of fame, serta stage. Memang, konser ini disponsori oleh satu produk rokok terbesar di Indonesia dan itu menjadi satu faktor penting profesionalitas konser ini malam itu.