Tuesday, April 13

Tentang Intan Gusviani

folks, i have a very close friend. she means anything, real everything to me. we've been together for about 4 years, start everything from zero, now she is the part of my soulmate that i'd never ignore.

pertemuan saya dengan dia dimulai ketika pada suatu keadaan dimana saya sama sekali gga nyangka bakal ketemu sama seorang temen yang awet sampe saat ini. waktu itu, ketika PEKA (pengenalan Kampus) pada pertengahan bulan 2006, saya adalah satu-satunya mahasiswa bahasa inggris dari sukabumi yang belum memiliki kelompok ospek. kamu tahulah perasaan saya gimana, semenjak kuliah, saya tinggal sendiri di sebuah kamar kecil berukuran 3x3m, tanpa orang tua, tanpa adik2.. dan itu cukup membuat saya sangat depresi. Di kala itu, saya meratapi nasib mengapa cuma saya yang belum punya kelompok, sambil duduk-duduk di selasar Al-Furqon (mesjid UPI), saya lihat dia. Intan. Dia juga ternyata sama, dia belum punya kelompok dan untunglah, dia juga dari jurusan bahasa Inggris.

waktu itu, yang saya lihat dari dia adalah: manis. sungguh, dia anak yang manis. menggunakan kemeja warna pink bercorak bunga-bunga, serta rambut hitam lurus panjang, serta senyum yang manis. Dia itu pendek (sorry, i have to say this. lol), dan agak gemuk. tapi apa yang ku lihat dari dia adalah, dia teman saya yang pertama di kampus. dimulai dari perkenalan, sharing background, dan sharing nomor handphone. Sejenak saya lupa bahwa saya kesepian dan merindukan keluarga di rumah. She talks a lot, from the very first time i knew that she's so friendly. dia gampang membuka topik pembicaraan, dan murah senyum. itulah mengapa, dari awal pertama ketemu sama intan, saya yakin kami bisa bersahabat dekat.


 
waktu berlalu, tahun demi tahun kami saling berbagi apapun. baik cerita, tangisan, tawa, serta rahasia. Saya tahu betul gaya hidupnya, dan dia pun begitu. Dulu dia pecinta warna pink, sampai semua barang yang ada di kamar kostnya berwarna pink. sumpah, saya pikir dia tidak akan berubah seperti sekarang. saya nggak bilang kalau sekarang dia jadi seseorang yang jahat dan nakal, saya tak pernah berpikir sedikitpun kesana. Pada suatu hari ketika di kampus, dia, entah mulai kapan tepatnya, memakai kaos hitam serta celana jins hitam, plus eyeliner hitam dibawah matanya. Shock, pasti. tapi, saya sempat merasa sedih, kalau dia bukanlah intan yang dulu. Kalau-kalau dia berubah seperti ini karena saya, atau hal lainnya.

Kami juga dekat dengan tiga sahabat lainnya, dan memulai kehidupan "geng" kami di kelas. Kami berlima seakan tak terpisahkan, seakan tak akan ada yang bisa meninggalkan satu dengan yang lainnya.  karena suatu sebab, dan saya sadar betul salah satu faktornya adalah dari saya sendiri, kami pun perlahan-lahan berjalan sendiri-sendiri. Tapi satu hal yang tak akan pernah bisa saya hapus, yaitu kasih sayang saya buat mereka akan selalu ada sampai kapanpun.

Perlu kalian ketahui, kawan. Hubungan persahabatan kami berdua pun tak selalu berjalan mulus. Sebelum dia berubah seperti itu, kami sempat lost contact. hingga beberapa bulan. Entah dia memikirkan kabarku waktu itu atau tidak, tapi aku selalu memantaunya. Bahwa dia begini atau begitu. bahwa dia punya pacar siapa dan sedang dekat dengan siapa. saya selalu memasang kuping, menajamkan mata, hanya untuk tahu keadaan dia. Hingga pada saat kami dipersatukan dalam 1 rumah kost (pertengahan 2008), kami pun dekat lagi. lumayan dekat dari keadaan sebelumnya yang sama sekali lost. Aku jadi tahu kebiasaan-kebiasaan barunya, dan juga masih mengingat betul kebiasaan lamanya. :)

kami sering meluangkan waktu berdua saja. seperti pergi makan berdua di McD atau HokaHoka Bento, Keluyuran pake motor tengah malam ketika merasa jengah dengan situasi perkuliahan. Kami seringkali "nongkrong" di CK, teriak-teriak di jembatan layang pasopati, nyanyi-nyanyi bareng di dalam kamar kosan. Bersamanya, selalu terasa menyenangkan. Selalu tak pernah merasa sedih ataupun haru. Dia itu seperti teman, kakak, dan juga ibu buat saya. walaupun, banyak hal yang kami lakukan tak selamanya baik, seperti yang selalu saya bilang: kami muda, dan penuh dosa. banyak hal yang saya jadikan pelajaran berharga sampai saat ini, dan itu cukup saya jadikan kenangan saja. semoga intan juga.

sampai pada satu keadaan dimana saya benar-benar terjatuh, dia yang selalu menemani saya setiap hari. dia rela berbagi kamar dengan saya ketika saya membutuhkan sandaran untuk menangis. dia yang selalu berkata: "sabar, neng..". dia yang selalu mengingatkan saya untuk makan (sampai sekarang!), dia juga yang selalu memeluk saya ketika saya benar-benar tak tahan pada keadaan saat itu. she's just like my savior.

saya masih mengingat betul bagaimana perasaan saya ketika akhir tahun lalu. Ia sedang dihadapkan pada masalah yang sangat berat, dan saya sedikitpun tak mau lengah, tak mau lepas darinya. Dia yang telah membantu saya selama ini, dan bukan karena itu saja, rasa sayang saya terhadapnya benar-benar kuat. Dialah kakak terbaik untuk saya. Semenjak itu, saya berusaha untuk selalu berada di dekatnya, untuk selalu menjadi sandaran baginya, untuk selalu menjadi orang yang akan ia mintai pertolongan pertama. 

Semenjak menikah, dia berubah. alhamdulillah, dia berubah ke arah yang lebih baik. hal-hal "baik" ini tak perlulah saya paparkan karena, jika kau membayangkan bagaimana seorang istri yang melayani sepenuh hati suaminya, begitulah dia sekarang. Dia sekarang jadi rajin memberi nasehat buat saya, mengoreksi sikap saya jika memang salah. Dia juga jadi jago masak! unbelievable but it's true .. :P

then, satu harapan saya buatnya. semoga ia selalu dilindungi oleh Allah SWT, selalu dilimpahi kebahagiaan untuknya dan keluarganya, dan selalu menjadi istri yang shalehah. Semoga Allah juga tidak membiarkan sedikitpun kami terpisah, sampai pada saatnya nanti salah satu dari kami menutup mata dan menghembuskan napas terakhir, saya ingin dia tetap menjadi sahabat sejati saya.

thanks neng dah jadi sahabat sejati chacha selama 4 tahun ini. i love you. aheuy!

P.S, ada beberapa hal yang sampai saat ini saya ingat tentang intan dan saya, diantaranya:
  • dia dulu senang mendengarkan lagu-lagu milik Paris Hilton, Tata Young, dan beberapa pop singer amerika lainnya. *yup, dia total remaja*. sedangkan saya, saya mulai menggandrungi band-band -yang bisa dibilang- cowok banget.
  • karena hampir setiap hari saya berkunjung serta menginap dikamarnya, maka setiap hari dia mendengarkan lagu-lagu favoritnya, saya tanpa sadar mulai menghapalnya, dan mulailah kami sering bernyanyi bersama-sama. :P
  • dulu motor dia Mio biru, dan kucel sekali karena jarang dicuci.
  • dia senang sekali makan fastfood!
  • beberapa kali mabal kuliah bareng. ehem. :P
  • dia tau betul rahasia-rahasia saya. saya juga tahu betul rahasia dia. dan akan tetap kami berdua saja yang tahu. :)
  • kami pernah melakukan perjalanan ke Garut, tanpa terencana, karena suatu sebab. setelah sampai di garut, saya yang nggak bawa sehelaipun pakaian ganti, terpaksa membeli celdam di yogya garut. *wow thats so embarrasing*. besoknya kami kembali ke bandung dan kembali melakukan perjalanan bersama beberapa teman hardliners ke ciwidey. what restless girls. \m/
  • di kosan baru, kami sering nyanyi bareng, dengan playlist lagu-lagu jadul (say it, boybands2 yang lagi hit waktu kita SD/SMP).
  • waktu saya atau dia lagi stress karena satu masalah, kami pergi ke jembatan layang pasopati di tengah malam dan teriak sekencang-kencangnya. gila? memang.
  • waktu tidur berdua, kadang saya suka memeluk perutnya. karena emang buncit dan hangat. hahahaha...
  • kami berdua-dua sama-sama pemalas, malas kuliah, malas mandi, malas ngerjain tugas, pokoknya malas!
  • ...........
  • dan banyak lagi.... :)

hey intan gusviani ! i will never ever forget everything happened to us, what we've done, and the very lovely memories of us. so i just want you to know this , that i love you so much, as my older sister, as the second mother, and of course, the bestfriend. :)



No comments:

Post a Comment