Menyinggung soal Seni, mungkin
kalian yang sudah lama berkecimpung di dunia seni tahu hal satu ini. Ya, Contemporary Arts atau Seni Kontemporer.
Definisi dari Seni kontemporer itu sendiri sebetulnya sangat sederhana, diambil
dari arti harfiah “kontemporer” itu sendiri yang berarti “semasa”, seni
kontemporer itu sebagai seni yang telah dan terus akan dibuat sepanjang masa
hidup kita. Dengan kata lain, seni kontemporer adalah seni yang sebenarnya
sedang dan akan terus berkembang.
Darimanakah datangnya istilah “Contemporary Arts” itu?
Sejarah dari seni kontemporer
itu sendiri datang dari habisnya masa “modern
arts”, sekitar tahun 1960 sampai 1970’an dimana Perang Dunia II sedang berlangsung.
Modern Arts, walaupun dikatakan
sebagai seni modern, telah berlangsung sejak 1860’an sampai 1970’an. Vincent
van Gogh, Paul Cézanne, Paul Gauguin, Georges Seurat, dan Henry de Toulouse
Lautrec dikatakan sebagai ikon-ikon dari periode Modern Art.
Sejauh ini sejarah seni kontemporer mencatat bahwa ada lebih dari 20 aliran atau gaya seni, diantaranya:
Visual Arts Movements - 1970s-Present
1970
- Post-Modernism - 1970s-mid 1980s
- Ugly Realism - 1970s
- Feminist Art - 1970s-Present
- Yunnan School - late 1970s-Present
- Neo-Conceptualism - late 1970s-Present
- Neo-Expressionism - late 1970s-1980s
- Bad Painting - late 1970s-early 1980s
- Demoscene - late 1970s-Present
- New Image Painting - late 1970s-Present
- Nuovi Nuovi - late 1970s-Present
- Mühlheimer Liberty - 1979-1984
- Transavantgarde - 1979-Present
1980
- Free Figuration (Figuration Libre) - early 1980s-Present
- Neue Wilde - early 1980s-Present
- Neo-Geo - mid-1980s
- Multiculturalism - 1980s-Present
- Graffiti Movement - 1980s-Present
- BritArt / Young British Artists ("yBa") - 1988-Present
- Neo-Pop - late 1980s-Present
1990
- Net Art - early 1990s-Present
- Massurrealism - early 1990s-Present
- Artefactoria - 1990/91-Present
- Toyism - 1992-Present
- Lowbrow - ca. 1994-Present
- New Leipzig School - mid-1990s-Present
- Tiki Art - 1996-Present
- Bitterism - 1998-Present
- Stuckism - 1999-Present
2000
- Thinkism - September 12, 2001-Present
- Funism - ca. 2002-Present
Seiring dengan perkembangannya,
seni kontemporer visual telah menghasilkan lebih dari 20 aliran berbeda, dan
seiring dengan semakin banyaknya aliran di dalam seni kontemporer visual, maka
semakin banyak pula museum seni kontemporer di dunia. Sampai saat ini,
terhitung lebih dari 70 museum seni kontemporer ternama yang tersebar di
seluruh dunia.
Beberapa diantaranya adalah:
Bagaimanakah perkembangan museum seni
kontemporer di Indonesia?
Museum
Barli adalah museum yang
terletak di Bandung, Indonesia. Dilansir dari http://bandungtourism.com,
Museum Barli ddidirikan atas dasar pemikiran untuk memberikan
kesadaran kepada masyarakat akan pentingnya apresiasi seni, sejalan
dengan
perkembangan seni yang maju pesat, serta hendak menyediakan tempat/ruang
untuk
menampilkan karya dari para seniman agar dapat dinikmati oleh umum.
Museum ini diresmikan oleh Menteri Pariwisata Pos dan
Telekomunikasi (MENPARPOSTEL) pada tanggal 26 Oktober 1992. Pembangunan Museum
Barli—sebenarnya berdasarkan gagasan Barli Sasmitawinata yang terpendam sejak
puluhan tahun lalu. Maka dengan tanpa mengenal batas dan perannya dalam
mewujudkan cita-cita, ikut pula seluruh keluarganya dalam upaya mendukung
berdirinya museum ini. Dengan dibantu pula oleh Charles Ali—arsitek muda
Bandung, maka terwujudlah gagasan itu.
Berdirinya Museum Barli juga
memperlihatkan perkembangan gaya seni lukis seorang Barli, sebagai anggota “Kelompok
Lima Bandung” (bersama Affandi, Hendra Gunawan, Wahdi, dan Sudarso) dari
masa ke masa, mulai dari aliran realisme, dari masa awal langkah Barli sebagai
pelukis, impersionisme dan ekspresionisme.
Museum yang berperan sebagai sarana
apreasi ini mengumpulkan banyak karya seni rupa pilihan dengan nilai-nilai
estetik yang patut menjadi tonggak sejarah perjalanan seni rupa Bandung. Dalam perkembangannya, museum ini telah
banyak pula memberi andil besar serta meningkatkan rasa cinta tanah air dan
perkembangan seni budaya. Aneka ragam kegiatan yang diselenggarakan dalam
ruang-ruang khusus, seperti: pameran karya seni rupa (dalam ruang pameran),
penjualan karya pameran, diskusi, saresehan kesenirupaan dengan tema-tema
beragam: sosial, budaya, ekonomi, dan IPTEK (ruang diskusi), penjualan kriya,
souvenir, merchandise galeri, workshop dan pelatihan studio keramik dan lukis
(ruang pelatihan), penerbitan berita-berita acara dan pendokumentasian.
Dor!!!
Jadi bagaimana? Ulasan saya hari ini tentang Contemporary Art and Contemporary Art's Museums around the World cukup membuat kalian puas kah? Setidaknya ilmu seni khususnya seni kontemporer sudah sedikit demi sedikit bisa kalian kenali, bagi yang sudah kenal, bisa kalian perdalam.
Untuk bahan pemikiran, bahan galau-galauan kita, daripada galau tentang cinta yang sejatinya tidak bisa membuat kamu produktif, apa salahnya dengan memulai untuk membuat satu karya seni? Mulailah sekarang. You are too priceless to rot. Go go Indonesian Youth!
"In the Name of Absolute Freedom, I Write."
References:
- Definition of Modern Art
- Outline of Art History - Contemporary Art
- List of Contemporary Art Museums
- Barli's Museum Review
- MASS MoCA
- MoCA
No comments:
Post a Comment